Dec 14, 2012

Sepele merubah kerusakan parah...

 
                                                                                          TIMING BELT

Pernah dengar istilah timing belt? Timing belt adalah komponen mesin yang tugasnya menghubungkan serta menyelaraskan putaran as kruk dengan noken as agar tidak saling berbenturan geraknya. Bentuknya berupa karet bergerigi. Meski kelihatannya sepele, kalau tidak diperhatikan bisa menyebabkan mesin rusak parah.

Pemilik kendaraan harus benar-benar memperhatikan masa pakai timing belt. “Karet ini punya umur tertentu karena lama-lama akan aus. Biasanya kalau sudah mencapai sekitar 50.000 km harus segera diganti. Jangan tunggu sampai rusak atau putus,” Jika timing belt putus, akibatnya bisa sangat parah. Saat putus, kondisi mesin pasti sedang berjalan. Mesin yang sedang dalam putaran tinggi akan saling bertabrakan sehingga bisa mengakibatkan piston pecah dan klep bengkok. “kalau sudah begitu, ya terpaksa turun mesin. Dengan kondisi seperti itu, pemilik kendaraan harus merogoh kocek setidaknya Rp 5 jutaan agar mesin bisa bekerja lagi. Padahal biaya mengganti timing belt cuma sekitar Rp 200 ribu sampai Rp 850 ribu tergantung jenis mobilnya,”
Untuk menghindari kerusakan yang tak perlu, jalan terbaik adalah dengan penggantian rutin sesuai umur pakainya yakni sekitar 50 ribu km untuk mesin bensin, atau sekitar 100.000 km untuk mesin disel. Untuk mobil yang kerjanya berat, timing belt biasanya lebih cepat aus sehingga penggantian dilakukan lebih cepat. Selain penggantian, cek juga apakah ada oli yang merembes dari seal yang terdapat pada cranksaft atau camsaft. Oli yang bocor bisa mengenai timing belt dan membuat karet ini lebih cepat rusak.
 

No comments:

Post a Comment